Baru-baru ini, banyak perhatian tertuju pada Bali terkait isu sepinya wisatawan, terutama dari kalangan turis asing. Unggahan di media sosial, termasuk dari akun-akun pribadi, menunjukkan bahwa kunjungan ke pulau ini sedang menurun drastis, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Salah satu pemilik akun di Instagram dengan nama @elizabeth2025762 mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi Bali saat ini. Ia mencatat bahwa turis tampaknya beralih ke destinasi lain, seperti Thailand dan negara-negara Asia lainnya.
Dalam video yang ia unggah, suasana pantai Kuta terlihat sepi, merangkum keadaan destinasi wisata yang biasanya ramai. Banyak yang menganggap ini sebagai indikasi bahwa ada masalah yang lebih dalam yang perlu dibahas.
Data Kunjungan Wisatawan ke Bali dalam Periode Natal dan Tahun Baru
Menanggapi pernyataan tersebut, Gubernur Bali, Wayan Koster, memberikan bantahan yang tegas terhadap informasi sepinya wisatawan. Ia menjelaskan bahwa data yang dimiliki menunjukkan adanya tren peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Koster mengungkapkan bahwa pada periode Natal dan Tahun Baru 2025, kunjungan wisatawan mancanegara bahkan mencapai sekitar 20 ribu orang per hari. Angka ini meningkat signifikan jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan sebelumnya, yang hanya berada di angka 17 ribu.
Dengan pencapaian ini, Koster menegaskan bahwa Bali masih menjadi primadona wisata yang diminati banyak orang. Jika dihitung dari Januari hingga pertengahan Desember 2025, kunjungan wisman mencapai 6,7 juta, menunjukkan pertumbuhan dari tahun sebelumnya yang tercatat 6,3 juta.
Perbandingan Trafik Udara antara Bali dan Thailand
Sebuah analisis terhadap data trafik udara menunjukkan perbedaan mencolok antara Bali dan Thailand. Berdasarkan informasi dari FlightRadar24, terlihat bahwa bandara di Thailand dipenuhi oleh armada pesawat yang terus berdatangan.
Di sisi lain, Bali hanya menerima satu sampai dua pesawat dalam waktu bersamaan, menciptakan citra sepi yang terlihat jelas di kalangan wisatawan. Hal ini memunculkan pertanyaan tentang apa yang mungkin menjadi penyebab pergeseran minat para pelancong.
Netizen pun ramai berdiskusi mengenai perbedaan ini, dengan berbagai teori mulai dari faktor harga tiket hingga aspek keamanan dan kenyamanan yang ditawarkan oleh masing-masing lokasi wisata. Semua ini menambah kompleksitas situasi yang sedang berlangsung di Bali.
Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Turis Dalam Memilih Destinasi
Keputusan wisatawan untuk berkunjung ke suatu lokasi sering kali dipengaruhi oleh berbagai faktor. Di antaranya adalah harga akomodasi, kemudahan akses, serta daya tarik wisata yang ditawarkan.
Di Bali, sektor pariwisata memang sangat bergantung pada jumlah pengunjung dari luar negeri. Jika ada alternatif destinasi yang menawarkan pengalaman menarik dengan harga terjangkau, tak heran jika turis lebih memilih untuk berpindah.
Munculnya tren perjalanan baru dan pandemi yang masih membekas di ingatan banyak orang juga berkontribusi pada penurunan jumlah pengunjung ke Bali. Hal ini membuat semua pihak merasa perlu melakukan evaluasi dan penyesuaian agar Bali tetap menjadi pilihan utama bagi para wisatawan.
